Model Pembelajaran CIRC


MAKALAH

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MODEL PEMBELAJARAN CIRC
(Coperative Integrated Reading and Composition)
                           Pengampu : M.Prayito, S.pd,.M.pd







Disusun oleh:

1.   Kun Khamidah                         (11310094)
2.   Dian Nurhadi                            (11310067)
3.   Sumber  Sukowati                    (11310062)
4.   Dewi Sekar Melati                    (11310048)


        Kelas 3B / Kelompok 9


PENDIDIKAN MATEMATIKA
FPMIPA IKIP PGRI SEMARANG
2012






BAB I
PENDAHULUAN

A. ALatar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan   dan merupakan usaha untuk menumbuh perkembangnya
potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan di Indonesia khususnya
grobogan tanggungharjo dihadapkan pada banyak masalah, salah satu diantaranya adalah rendahnya kualitas lulusan pendidikan formal. Salah satu faktor yang dapat diduga penyebab rendahnya mutu pendidikan di Sulawesi tenggara model pembelajaran yang diterapkan guru kurang sesuai dengan karakteristik pembelajaran matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa yang ditandai dengan prestasi belajar siswa yang belum memberikan hasil yang memuaskan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa model pengajaran matematika  yang diterapkan sejak awal hingga sekarang masih bersifat konvensional, dimana sistem penyampaiannya lebih banyak didominasi oleh guru yang gaya mengajarnya cenderung bersifat instruktif, serta proses komunikasinya satu arah. Guru memegang peran aktif dalam proses pembelajaran sedangkan siswa cenderung diam dan secara pasif menerima materi pelajaran, siswa juga kurang berani mengungkapkan gagasannya. Hal ini menyebabkan kreativitas dan kemandirian siswa mengalami hambatan dan bahkan tidak berkembang sehingga tidak sedikit siswa merasa terhambat proses kedewasaannya karena model pembelajaran yang digunakan guru melemahkan semangat belajar siswa.
Guru, pendidik dan inovator pendidikan terus berupaya melakukan perbaikan dan perubahan dalam system pembelajaran khususnya dalam kelas. Reformasi dalam pembelajaran perlu dibangun dan dikembangkan guna menciptakan suasana belajar yang lebih manusiawi,konstruksif, dan demokratis sehingga suasana interaksi kelas baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa itu sendiri dapat tumbuh dan berkembang. Peran guru sebagai instruktur perlu mengalami pergeseran menjadi fasilitator atau pemandu dalam belajar. Penciptaan suasana belajar yang demikian sangat memungkinkan tumbuhnya cara-cara belajar kerja sama sehingga model embelajaran kooperatif sangat perlu dikemangkan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Slavin (2011) melakukan penelitian dan melaporkan bahwa 45 penelitian telah dilaksanakan antara tahun 2005 sampai dengan 2011, menyelidiki pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap hasil pembelajaran. Studi ini dilakukan pada semua tingkat kelas dan meliputi bidang studi bahasa, geografi, ilmu sosial, sains, matematika, bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, membaca dan menulis. Dari 45 laporan tersebut, 37 diantaranya menunjukkan bahwa kelas kooperatif menunjukkan hasil belajar akademik yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Delapan studi menunjukkan tidak ada perbedaan dan tidak satupun studi menunjukkan bahwa kooperatif memberikan pengaruh negative.
Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa penyebab rendahnya prestasi belajar Bahasa Indonesia di SMP adalah karena guru menggunakan model mengajar yang tidak sesuai dengan materi pelajaran dan biasanya guru hanya mengejar materi yang diajarkan sehingga siswa sulit untuk memahami/menguasai konsep materi pelajaran. Dalam penelitian ini, model mengajar yang biasa digunakan oleh guru dalam kegiatan sehari-hari disebut model mengajar konvensional.Seorang guru/pengajar membutuhkan kejeniusan khusus dalam hal memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah satu model pembelejaran yang telah dicoba oleh Steven dan Slavin adalah model pembelajaran Cooperative Integrated Read and Composition (CIRC) yakni model pembelajaran yang dengan cara mengelompokkan dalam 4 kelompok yang heterogen dimana pada masing-masing kelompok diberikan wacana atau kliping sehingga akan terjadi proses diskusi, selanjutnya masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusinya, dan guru kemudian memberikan kesimpulan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul : “ Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.
B.  B.   Rumusan Masalah
1.   Apakah penggunaan model pembelajaran CIRC dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa SMP?
2.   Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran tipe CIRC ?
3.   Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran tipe CIRC ?
4.   Apa saja kegiatan pokok dari model pembelajaran tipe CIRC ?
5.   Apa saja manfaat dari model pembelajaran tipe CIRC?
6.   Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran tipe CIRC?

C. C.   Tujuan masalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.   Uutuk mendapatkan gambaran tentang tingkat perolehan (gain) hasil belajar siswa dalam hal pemahaman konsep dengan model CIRC;
2.   Untuk mengetahui serta memahami pengertian model pembelajaran CIRC;
3.   Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode CIRC;
4.   Untuk mengetahui apa saja kegiatan pokok dari model pembelajaran tipe CIRC;
5.   Untuk mengetahui manfaat apa saja yang didapat dari model pembelajaran tipe CIRC;
6.   Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam menerapkan model pembelajaran CIRC;




  
BAB II
PEMBAHASAN


A.    A. Pengertian Model Pembelajaran CIRC 
Pe             Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang baru, maka kemungkinan yang timbul adalah sejumlah siswa bingung, sebagian mungkin kehilangan rasa percaya diri dan saling mengganggu antar siswa.
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan salah satu tipe model pembelajaran cooperative learning. Pada awalnya diterapkan dalam pembelajaran bahasa. Dalam kelompok kecil, para siswa diberi suatu teks/bacaan kemudian siswa latihan membaca atau saling membaca, memahami ide pokok, saling merevisi, dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan terhadap isi cerita, atau untuk mempersiapkan tugas tertentu dari guru.
            Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition-CIRC
(Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis) merupakan model pembelajaran khusus Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran atau,tema sebuah wacana/kliping. Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini dapat dikategorikan pembelajaran terpadu. 
Menurut Fogarty (1991), berdasarkan sifat keterpaduannya, pembelajaran terpadu dapat dikelompokkan menjadi:
a.    Model dalam satu disiplin ilmu yang meliputi model connected (keterhubungan) dan model nested (terangkai);
b.   Model antar bidang studi yang meliputi model sequenced (urutan), model shared (perpaduan), model webbed (jaring laba-laba), model theaded (bergalur) dan model integreted (terpadu);
c.    Model dalam lintas siswa.

           Dalam pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu setiap siswa bertanggung jawab 
terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami 
suatu konsep dan menyelesaikan tugas (task), sehingga terbentuk pemahaman yang dan pengalaman 
belajar yang lama. Model pembelajaran ini terus mengalami perkembangan mulai dari tingkat Sekolah 
Dasar (SD) hingga sekolah menengah. Proses pembelajaran ini mendidik siswa berinteraksi sosial 
dengan lingkungan.
        Prinsip belajar terpadu ini sejalan dengan empat pilar pendidikan yang digariskan UNESCO dalam kegiatan pembelajaran. Empat pilar itu adalah ”belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk berbuat (learning to do), belajar untuk menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam kebersamaan (Learning to live together), (Depdiknas, 2002).

B.   B.  Langkah - Langkah Pembelajaran CIRC
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :
1.   Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang siswa secara heterogen.
2.   Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
3.   Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.
4.   Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.
5.   Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.
Dari langkah-langkah model pembelajaran CIRC sebagai berikut:
1)   Pendahuluan
a.    Fase Pertama, Pengenalan konsep.
Fase ini guru mulai mengenalkan tentang suatu konsep atau istilah baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. Pengenalan bisa didapat dari keterangan guru, buku paket, atau media lainnya.
b.   Fase Kedua, Eksplorasi dan aplikasi.
Fase ini memberikan peluang pada siswa untuk mengungkap pengetahuan awalnya, mengembangkan pengetahuan baru, dan menjelaskan fenomena yang mereka alami dengan bimbingan guru minimal. Hal ini menyebabkan terjadinya konflik kognitif pada diri mereka dan berusaha melakukan pengujian dan berdiskusi untuk menjelaskan hasil observasinya. Pada dasarnya, tujuan fase ini untuk membangkitkan minat, rasa ingin tahu serta menerapkan konsepsi awal siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan memulai dari hal yang kongkrit. Selama proses ini siswa belajar melalui tindakan-tindakan mereka sendiri dan reaksi-reaksi dalam situasi baru yang masih berhubungan, juga terbukti menjadi sangat efektif untuk menggiring siswa merancang eksperimen, demonstrasi untuk diujikannya.
c.    Fase Ketiga, Publikasi.
Pada fase ini Siswa mampu mengkomunikasikan hasil temuan-temuan, membuktikan, memperagakan tentang materi yang dibahas. Penemuan itu dapat bersifat sebagai sesuatu yang baru atau sekedar membuktikan hasil pengamatannya.. Siswa dapat memberikan pembuktian terkaan gagasan-gagasan barunya untuk diketahui oleh teman-teman sekelasnya. Siswa siap menerima kritikan, saran atau sebaliknya saling memperkuat argumen.

C.   CKegiatan Pokok Pembelajaran CIRC
Kegiatan pokok dalam CIRC untuk menyelesaikan soal pemecahan masalah meliputi rangkaian kegiatan bersama yang spesifik untuk mencapai tujuan yang di harapkan  dalam pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya adalah:
a.   Membentuk kelompok yang terdiri dari empat orang secara heterogen .
b.  Guru memberikan wacana sesuai topik pembelajaran.
c.   Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta    memberikan tanggapan terhadap wacana/ kliping dan ditulis pada lembar kertas.
d.   Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
e.  Guru membuat kesimpulan
f.  Pembelajaran

Selanjutnya kegiatan pokok dalam CIRC dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah juga meliputi kegiatan lainya, yaitu:  (1). Salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal, (2). Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan masalah, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel, (3). Saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian soal pemecahan masalah, (4). Menuliskan penyelesaian soal pemecahan masalah secara urut, dan (5). Saling merevisi dan mengedit pekerjaan/penyelesaian.
D.  Penerapan Model Pembelajaran CIRC
Penerapan model pembelajaran CIRC untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dapat ditempuh dengan:
1.      Guru menerangkan suatu pokok bahasan matematika kepada siswa, pada penelitian ini digunakan LKS yang berisi materi yang akan diajarkan pada setiap pertemuan
2.      Guru memberikan latihan soal
3.      Guru siap melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan siswanya dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah melalui penerapan model CIRC
4.      Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang heterogen
5.      Guru mempersiapkan soal pemecahan masalah dalam bentuk kartu masalah dan membagikannya kepada setiap kelompok
6.      Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian kegiatan bersama yang spesifik
7.      Setiap kelompok bekerja berdasarkan kegiatan pokok CIRC. Guru mengawasi kerja kelompok
8.      Ketua kelompok melaporkan keberhasilan atau hambatan kelompoknya
9.      Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah  memahami, dan dapat mengerjakan soal pemecahan masalah yang diberikan
10.  Guru meminta kepada perwakilan kelompok untuk menyajikan temuannya
11.  Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator
12.   Guru memberikan tugas/PR secara individual
13.   Guru membubarkan kelompok dan siswa kembali ke tempat duduknya
14.   Guru mengulang secara klasikal tentang strategi penyelesaian soal  pemecahan masalah
15.  Guru memberikan kuis


E.    E. Kelebihan Model Pembelajaran CIRC
Kelebihan dari model pembelajaran terpadu atau (CIRC) antara lain:
1.         Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak;
2.         Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat siswa dan kebutuhan anak;
3.         Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama;
4.         Pembelajaran terpadu dapat menumbuh-kembangkan keterampilan berpikir anak;
5.         Terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis (bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemuai dalam lingkungan anak;
6.         Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa kearah belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna;
7.         Menumbuhkembangkan interaksi sosial anak seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain;
8.         Membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi guru dalam mengajar (Saifulloh, 2003).

F.     F.Kekurangan Model Pembelajaran CIRC
         Kekurangan dari model pembelajaran CIRC tersebut antara lain: Dalam model pembelajaran ini hanya dapat dipakai untuk mata pelajaran yang menggunakan bahasa, sehingga model ini tidak dapat dipakai untuk mata pelajaran seperti: matematika dan mata pelajaran lain yang menggunakan prinsip menghitung.

G. G.    Manfaat Model Pembelajaran CIRC
1.   Dengan menggunakan model pembelajaran CIRC, siswa mendapat pengalaman baru dalam proses pembelajaran,selain itu model pembelajaran CIRC juga mengasah daya pikir siswa karena siswa akan dituntut lebih aktif dan selain itu juga dapat menghemat waktu.
2.   Dengan menggunakan model pembelajaran CIRC, guru dapat dengan mudah menyampaikan materi pelajaran, selain itu guru juga lebih kreatif dalam penyampaian materi serta dalam memotivasi peserta didik.
3.   Dengan menggunakan model pembelajaran CIRC, sekolah akan lebih bermutu karena peningkatan keberhasilan dari hasil belajar siswa.

H.    H. Evaluasi materi yang Cocok untuk SMP/SMA dengan Metode CIRC
Terdapat beberapa materi matematika yang sesuai diterapkan dengan metode CIRC. Misalnya : Pemfaktoran bentuk aljabar, menyelesaikan bilangan (bulat, pecahan, dll), system persamaan linear, segi empat (layang-layang, jajar genjang, persegi, belah ketupat, persegi panjang). Walaupun pemanfaatan metode ini tidak sebatas hanya pada materi-materi ini saja.

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa: (1).Melalui Cooperative Learning tipe CIRC dapat membantu siswa dapat menyelesaikan pembahasan dan pemahaman materi dalam sebuah kelompok,; (2),Melalui Cooperative Learning tipe CIRC siswa dapat belajar menyelesaikan persoalan dengan aktif melibatkan seluruh anggota kelompok. Jadi tercipta hubungan korelasi antar siswa;(3). Dengan metode ini, siswa lebih aktif 80% sedangkan guru hanya bersifat membantu dan mengarakan. Sehingga subjek belajar terletak pada siswa.
                 Model pembelajaran ini sangat bagus dipakai karena dengan menggunakan model ini siswa dapat memahami secara langsung peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan dengan materi yang dijelaskan
B.     Saran
Beberapa saran yang dapat ditujukan kepada pendidik atau guru, yaitu :
1.   Guru matematika harus dapat mengembangkan metode pembelajaran matematika secara bervariatif lagi, sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
2.   Sudah sepatutnya seorang guru memiliki inisiatif untuk kreatif , inovatif   dan selalu meningkatkan profesionalitasnya.
3.   Salah satu yang dapat dilakukan agar pembelajaran lebih bervariatif, seorang guru dapat menerapkan metode Cooperatif Learning tipe CIRC ini. Diharapkan dapat tercipta dengan hasil yang optimal.






DAFTAR PUSTAKA

Available online at http://www.academicjournals.org/ERR
Educational Research and Reviews Vol. 6(1), pp. 102-109, January 2011
ISSN 1990-3839 ©2011 Academic Journals
Hobri dan SusantoJURNAL PENDIDIKAN DASAR, VOL.7, NO.2, 2006: 74-83
indien.blogspot.com/.../4 Apr 2012 .model-pembelajaran-kooperatif.
Tim pengembang LPMP Jawa Timur dan PSMS.2005.Pembelajaran Kooperatif.
Surabaya:pusat sains dan matematika sekolah unesa.
Suyitno, Amin. 2005. Mengadopsi Pembelajaran CIRC dalam Meningkatkan
Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita. Seminar Nasional F.MIPA UNNES.
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidikan
Dalam implementasi Pembelajaran yang Efektif, (Jakarta: Kencana, 2009).hlm, 283.


PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah                      : MA TAJUL ULUM GROBOGAN
Mata Pelajaran           : Matematika
Materi                        : Sistem Persamaan linear
Kelas/Semester          : X/II
Alokasi Waktu          : 2x45


A.    Standar Kompetensi
Memahami system persamaan linier
B.     Kompetensi Dasar
Menyelesaikan system persamaan linier
C.    Indikator
Siswa dapat menyelesaikan system persamaan linier dua variabel
D.    Tujuan Pembelajaran
Melalui latihan-latihan siswa dapat System persamaan linier
E.     Materi Pembelajaran
System persamaan linier dua variabel

F.     Metode, Pendekatan, dan Model Pembelajaran
Metode            : Ceramah, Latihan, Tanya jawab,Penemuan,penyelesaian masalah.
Pendekatan     : Deduktif
                  Model              : CIRC
G.    Skenario Kegiatan Pembelajaran
1.   Sinopsis Pembelajaran
a.       Kegiatan awal
-  Guru memasuki ruangan kelas;
-  Guru mengucapkan salam;
-  Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a;
-  Guru mengecek kehadiran siswa;
b.      Kegiatan inti
-  Guru meminta peserta didik membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang siswa secara heterogen;
-  Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran;
-  Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas;
-  Guru meminta salah satu dari kelompok system persamaan linier dua variabel.
c.    Penutup
-    Guru dengan peserta didik  menyimpulkan system persamaan linier dua variabel bersama-sama;
-    Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a;
-    Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.










H.    Penilaian Hasil Belajar
Indicator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

1.                   
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrument/ Soal
·   Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear ;

Membaca
Uraian
1.      Selesaikan persamaan
3x – 7 = 9 ?
2.      Dapatkan himpunan penyelesaian dari persamaan
7 = 5 + 2x?


I.       Alat dan Sumber Belajar
Sumber:
1.      Jurnal
2.      Buku cooperative learning
3.      LKS
4.      Buku paket kelas VII
Alat:
1.      Laptop
2.      LCD
3.      Papan tulis ,spaidol dan penghapus.



                                                                  Semarang, September 2012
                 


                                                                        (……………………….)
                                                                         NPM:



1 komentar:

  1. Casino - Dr.MCD
    Casino. Dr.MCD is located 안동 출장샵 in Atlanta, GA and is open daily 24 hours. 평택 출장마사지 The casino features 24/7 live 안산 출장마사지 dealer 나주 출장샵 games with $25 충청남도 출장샵 daily welcome bonus

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012 Pembelajaran CIRCTemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.